skip to main | skip to sidebar

Featured Post 3

Minggu, 01 April 2012

Menakar Ekonomi Banten Dengan Pariwisata

Nama : Fuktiatun Nadiroh
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : EKONOMI PEMBANGUNAN
UNINERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN

Pengembangan sektor pariwisata Banten, jika dikelola secara maksimal dan profesional bukan tidak mungkin akan mendongkrak PAD Banten itu sendiri. Selain itu hal tersebut memberi imbas yang sangat besar terhadap keberadaan sektor-sektor perekonomian lain yang tersebar di berbagai penjuru Provinsi Banten.
Menapaki usianya yang belum genap tujuh tahun ini, Provinsi Banten, tercatat sebagai salah satu daerah yang mempunyai keunggulan tersendiri yaitu dalam hal kepariwisataan. Selain sebagai daerah padat industri, Banten dikenal sebagai salah satu daerah yang mempunyai keeksotikaan alam yang patut dibanggakan. Selain objek wisata yang berupa pantai, di provinsi Banten juga banyak terdapat objek-objek wisata budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Selain itu, Provinsi yang satu ini juga merupakan salah satu saksi bentuk perjuangan penyebaran agama islam di Indonesia. 



Saat ini di Provinsi Banten tercatat sedikitnya terdapat 10 sektor ekonomi dunia usaha di yang dapat terdongkrak jika sektor pariwisata dikembangkan secara optimal dan profesional.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Banten Ranta Suharta, mengatakan kepada wartawan bahwa, berdasarkan uji coba penghitungan dampak pariwisata terhadap perekonomian Banten pada tahun 2000, pola pengeluaran wisatawan nusantara ke Banten menunjukan dampak yang positif terhadap sektor-sektor usaha lain. 

Disebutkan, 10 tingkat konsumsi itu diantara lain, angkutan jalan, jasa rekreasi, kebudayaan dan olahraga, restoran dan industri tekstil, pakaian jadi, kulit dan alas kaki, hotel, jasa sosial dan kemasyarakatan, dan angkutan udara yang tumbuh dengan sendirinya.

Ranking paling tinggi berdasarkan hasil uji coba tersebut diatas adalah sektor angkutan jalan yang mencapai nilai Rp 81,23 miliar. Angka ini menunjukan bahwa sektor angkutan jalan raya, seperti bus antar kota dan bus dalam kota serta taksi di dalam kota-kota besar di Banten sangat berperan besar dalam menunjang pariwisata di Banten,” ungkap Ranta.

Disamping itu, imbuhnya, wisatawan dari luar Banten, seperti dari Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Lampung sering mengunjungi objek wisata, seperti pantai-pantai di sebelah utara, barat dan selatan Banten dengan menggunakan angkutan umum. Indikasi ini diperkuat dengan angka pengeluaran untuk tempat-tempat rekreasi dan objek wisata yang menempati urutan kedua, yang mencapai nilai Rp 66,43 miliar. Ranking ketiga adalah pengeluaran menginap di hotel yang mengindikasikan bahwa banyak wisatawan dari luar Banten yang datang dan menginap di berbagai hotel yang tersebar di berbagai penjuru Banten,” paparnya.

Kedatangan wisatawan ke Banten juga berdampak pada nilai output atau nilai produksi yang diciptakan atas kegiatan wisatawan. Dipaparkan Ranta, nilai output tersebut totalnya mencapai 563,36 miliar. “Yang terbesar adalah output disektor angkutan jalan raya senilai Rp 90,21 miliar, diikuti sektor jasa rekreasi dan olahraga Rp 75,10 miliar, produk kimian dan barang dari karet Rp 64,93 miliar, produk tekstil pakaian jadi, kulit dan alas kaki Rp 45,60 miliar, menyusul restoran dan kedai makan Rp 41,75 miliar,” ungkap Ranta.

Sedangkan, jika dilihat dari pola pengeluaran untuk wisarawan mancanegara, di 10 tingkat konsumsi terbesar, mencapai Rp. 539 miliar. pariwisata juga memberi dampaik signifikan terhadap prodiksi tenaga kerja. Terbukti, jumlah tenaga kerja yang mendukung out put untuk menunjang permintaan wisatawan adalah sekitar 20 ribu tenaga kerja yang tersebar di 33 sektor ekonomi di Provinsi Banten. 

Saat ini, dimasa 100 hari kepemimpinan Gubernur Banten, diharapkan setelah melihat fakta-fakta yng terjadi di dunia kepariwisataan Banten, Kiranya pemerintah daerah harus serius menangani sektor usaha yang satu ini. Peran serta pemerintah daerah dalam menarik minat para investor baik itu asing maupun dalam negeri sangat di perlukan dalam menunjang kemajuan sektor kepariwisataan di Banten.

Selain itu, satu hal yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah yaitu masalah infrastruktur sarana jalan raya. Akses jalan raya utama yang menuju ke arah pusat-pusat objek wisata di Banten, harus menjadi prioritas utama untuk diperbaiki dan diperhatikan keberadaanya. Selain sarana penerangan jalan.
Bukan tidak mungkin, beberapa tahun kedepan, jika sinergi antara pelaku bisnis wisata dan pemerintah daerah Banten terjalin dengan harmonis dan profesional, dunia kepariwisataan Banten akan mengalami masa-masa keemasan.

Dikutip dari berbagai sumber



0 komentar:

Posting Komentar